Perdagangan Manusia Berkedok Lowongan Kerja: Warga Medan Dijebak Kerja Scam di Kamboja

Medan, 2025 – Kasus perdagangan manusia kembali mencuat ke permukaan, kali ini menimpa sejumlah warga Indonesia yang dijanjikan pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri. Modus operandi yang digunakan adalah penipuan berkedok lowongan kerja, dengan target utama anak muda dari daerah-daerah seperti Medan, Sumatera Utara.

Seorang agen perekrut yang dikenal dengan nama Risky Handsome, warga kota Medan, disebut sebagai salah satu perantara yang merekrut korban dengan iming-iming pekerjaan bergaji besar di Kamboja. Banyak dari para korban yang mengira akan bekerja restoran dan cafe, namun setibanya di sana, mereka malah dipaksa bekerja dalam sindikat penipuan online (scam center) dan tidak diberi kebebasan untuk pulang.

Modus Penipuan

Para korban mengaku tergiur oleh janji gaji tinggi hingga belasan juta rupiah per bulan, akomodasi ditanggung, serta proses keberangkatan yang dibantu secara “resmi”. Namun begitu tiba di Kamboja, paspor mereka disita, dan mereka diancam jika tidak menuruti perintah sindikat.

Beberapa korban bahkan mengalami kekerasan fisik dan mental jika menolak melakukan aksi penipuan daring yang menarget warga negara asing. Mereka diminta mengelola akun palsu, memikat korban secara online, atau bahkan menipu melalui investasi kripto fiktif.

Peran Agen Lokal

Nama “Risky Handsome” muncul dari kesaksian beberapa korban yang berhasil diselamatkan. Ia berperan sebagai perekrut lokal yang berkomunikasi langsung dengan calon pekerja, menyusun dokumen keberangkatan, dan mengatur jalur pengiriman ke luar negeri, baik melalui jalur resmi maupun tidak resmi.

Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan terhadap jaringan ini, dan Risky Handsome diduga kuat sebagai bagian dari sindikat perdagangan manusia lintas negara.

Upaya Penyelamatan dan Pencegahan

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Satgas TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) telah mengevakuasi puluhan WNI dari Kamboja dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya yang menjadi korban sindikat serupa.

Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap tawaran kerja di luar negeri, terutama yang terdengar “terlalu bagus untuk jadi kenyataan”. Pemeriksaan latar belakang agen, legalitas perusahaan perekrut, serta konfirmasi dengan Disnaker dan BP2MI sangat penting dilakukan.

Jika Anda atau kerabat menjadi korban perdagangan manusia atau pekerjaan ilegal di luar negeri, segera hubungi pihak berwenang atau organisasi bantuan migran.